Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada hari Minggu 8 Desember, mengatakan jika pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un memiliki resiko untuk kehilangan segalanya jika dia kembali melanjutkan permusuhan.
Trump juga menambahkan jika Korea Utara wajib melakukan denuklirisasi, hal tersebut terjadi setelah pihak mereka telah melakukan uji coba yang begitu penting.
Kim Jong Un sudah terlalu pintar dan memiliki begitu banyak kerugian, sebenarnya jika dia itu bertindak dengan cara yang sangat tidak sehat. Dia telah menandatangani Perjanjian Denuklirisasi yang begitu kuat dengan saya ketika kami berada di Singapura, kata Trump pada Twitternya, merujuk pada pertemaun pertama Donald Trump dengan Kim Jong Un pada tahun 2018 lalu di Singapura.
Dia tidak ingin membatalkan hubungan istimewa tersebut dengan Presiden Amerika Serikat atau tidak akna menggangu Pemilu Presiden AS pada November, katanya.
Media pemerintah KCNA Korea Utara melaporkan jika sebelumnya pada hari Minggu 8 Desember 2019 jika pihak mreka telah melakukan sebuah tes yang ''begitu penting'' pada situs peluncuran satelit Sohae, sebuah tempat uji coba roket yang pernah dijanjikan oleh pejabat AS jika tempat tersebut akan ditutup nantinya.
Tes yang dilaporkan tersebut dilakukan pada saat menjelang masa akhir tahun Korea Utara yang katanya telah memaksa Anerika Serikat untuk membatalkan insiden terkait denuklirisasi secara sepihak. Pyongyang juga telah memperingatkan bahwa mereka akan mengambul jalan baru yang ada ditengah perundingan yang terhambat dengan Amerika Serikat.
Trump mengatakan bahwa Korea Utara berada dibawah kepemimpinan Kim Jong Un, akan memiliki potensi ekonomi yang begitu luar biasa nantinya namun mereka harus mendenuklirisasi seperti apa yang telah dijanjikan.
Uji coba yang dilakukan
Kantor berita nasional Korea Utara melaporkan jika pemerintah Korea Utara telah
melakukan suatu uji coba yang begitu penting pada situs rudalnya, yakni Sohae Satellite launching Ground pada tanggal Sabtu 7 Desember 2019.
Menurut data yang dikumpulkan dari Korean Central News Agency, uji coba yang dilakukan Korea Utara tersebut berjalan dengan lancar dan dinilai menghasilkan sesuatu yang sukses. Hal tersebut juga bakal menjamin adanya perubahan pada posisi strategis Korea Utara pada masa depan.
Namun, hingga saat ini masih belum terlihat jelan tentnag apa yang sebenanrnya telah duji.
Pada awal bulan ini, Korea Utara telah memberitahkan jika pihaknya tersebut akan mengirimkan hadiah natal bagi Amerika Serikat. Namun, isidari hadiah tersebut akan bergantung kepada hasil pembicaraan antara kedua belah pihak nantinya.
Pada tahun 2017 lalu, Korea Utara merujuk pada uji coba pertama dari intercontinental ballistic missile (ICBM) sebagai hadiah yang akan diberikan kepada Amerika Serikat tepat pada hari kemerdekaan Amerika Serikat nantinya pada tanggal 4 Juli. Peristiwa tersebut pun berhasil mengakibatkan hubungan yang begitu panas antara dua negara hingga berbulan-bulan.
Pada tanggal 7 Desember hari Sabtu, Duta Besar Korea Utara untuk PBB mengatakan jika topik tentang denuklirisasi ini tidak akan dibahas pada perundingan bersama AS. Ia hanya mengatakan jika pihaknya hanya akan memaksimalkan waktu untuk membahas agenda politik domestik.
Kami tidak perlu berbicara panjang lebar dengan Amerika untuk sekarang ini, denuklirisasi tidak akan lagi menjadi pembahasan dalam perundingan, ujar Dubes Kim Song melalui sebuah pernyataan yang diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar