Thor sang dewa petir ini merupakan kisah dari sebuah legenda Ragnarok yang juga berkembang di bangsa Viking yang mendiami daerah Skandinavia dan diambil dari sebuah kisah buku peninggalan bangsa Viking bernama Poetic Eddas. Di ceritakan dewa Loki menghabiskan waktu 3 tahun bersama seorang raksasa wanita bernama Angrbody. Selama masa itu Angrbody melahirkan 3 orang anak, yakni seorang anak perempuan bernama Hel, lalu Volchonka Fenrisa (Fenrira) yang berwujud serigala raksasa dan seekor makhluk berwujud seperti naga yang diberi nama Yormundgad “Jormundgandr”.
Anak perempuan Angrbody yang bernama Hel, walaupun masih dalam usia sangat muda namun dia telah tumbuh dua kali lebih tinggi dari wujud ibunya yang seorang raksasa. Hel pada bagian tubuh sebelah kiri mulai dari wajah hingga bagian dadanya berwarna merah layaknya seperti daging mentah sedangkan bagian sebelah kanannya berwarna biru langit layaknya langit cerah dimalam hari, Hel/Hela adalah penyihir “sorceress”, ratu kematian dan ratu dunia underwold.
Yormundgad merupakan putri kedua dari Angrbody, walau memiliki bentuk seperti ular naga namun pertumbuhannya tidak cepat, boleh dikatakan terhenti namun dia memiliki kelebihan karena mulutnya memiliki racun “Sochilsya”, memiliki mata berwarna kehijauan berkilauan yang membuat dia kelihatan kejam dan buas. Namun diantara tiga bersaudara maka yang terkecil, Fenrir yang lebih buas dibandingkan kedua saudarinya.
Jormundgandr tumbuh menjadi sebuah makhluk mengerikan besarnya sangat tidak terkira dan tubuhnya dilapisi oleh sisik hitam seperti batubara dan kepalanya berbentuk naga, Akhirnya Odin memutuskan untuk mengurung makhluk ini dibawah lautan paling dalam sebelum terbentuknya Aesir “dewan, dewa-dewa perang dalam mythology Viking”. Begitu juga kedua saudaranya yang lain juga dipenjara oleh Odin.
Jormundgandr yang dipenjara dibawah laut akhirya malah tumbuh menjadi luar biasa besarnya dimana tubuhnya mengelilingi bumi sedangkan rahangnya mencengkram ekornya membuat bumi seperti dalam belitannya. Jormundgandr akan tetap terus berada di dasar lautan hingga tiba waktunya peperangan terakhir “Ragnarok” diceritakan bahwa ular naga raksasa ini akan lepas dan akan bertempur melawan jagoan dari Aesir yang paling kuat yakni Thor sang dewa petir. Namun jauh sebelum terjadinya peperangan Ragnarok ini, kedua musuh bebuyutan ini pernah bertemu dalam dua kejadian seperti yang diceritakan oleh bangsa Viking.
Kisah pertama menceritkan saat Thor mengunjungi Utgardhaloki, seorang raja raksasa dimana para raksasa adalah musuh lama Aesir. Utgardhaloki yang merupakan musuh lama Aesir berpikir bahwa ini adalah kesempatan yang tepat untuk mempermalukan Thor yang dikatakan memiliki kekuatan tak terkira. Utgardhaloki menantang Thor dalam sebuah kontes yang terdiri dari 3 tes dimana dia menganggap bahwa mustahil buat Thor atau dewa manapun untuk dapat lolos dari tes ini.
Sang raja raksasa yang terkenal jago dalam ilmu sihir dan ilusi ini berusaha untuk menyembunyikan yang sebenarnya dari apa yang dia pergunakan untuk tes yang harus dilakukan oleh Thor. Utgardhaloki berpikir bahwa ini adalah hal yang paling bagus untuk mempermalukan Thor, terlebih lagi apa yang dia ajukan sepertinya terlihat sepele.
Utgardhaloki meminta Thor untuk mengangkat kucing peliharaannya, Thor yang merasa terhina dan diremehkan karena tes pertama hanya disuruh mengangkat kucing berwarna hitam segera meraih kucing tersebut dan mencobanya untuk mengangkatnya dari tanah. Thor berusaha mati-matian untuk mengangkat kucing tersebut, namun 1 inchi pun dia tak berhasil mengangkat kucing itu, Utgardhaloki yang melihat kejadian itu tertawa terbahak-bahak.
Terbakar oleh emosi, Thor mengerahkan segenap kekuatannya yang terakhir untuk dapat mengangkat kucing hitam itu, dengan mengerahkan segenap tenaga tetap saja Thor tidak mampu mengangkat kucing tersebut, hanya beranjak tidak lebih 1 inchi dari tanah. Selanjutnya tes berikutnya semakin membuat Thor terhina, Thor terkenal karena kehebatannya dalam meminum. Namun dia gagal untuk menghabiskan isi minuman dalam sebuah tanduk dalam dua kali tegukan. Dan untuk tes yang ketiga, Thor kembali lagi harus menelan kekalahan, dimana dia kalah bertarung gulat melawan seorang perawat anak raja, seorang nenek tua yang rapuh.
Thor harus menelan malu dan penghinaan saat dia meninggalkan kerajaan Utgardhaloki keesokan harinya. Dia diantar oleh Utgardhaloki hingga sampai ke perbatasan kerajaan, hingga saat mereka telah berjalan jauh dari kerajaan dan supaya terhindar dari murka Thor, sang raja menerangkan hal sebenarnya dari serangkaian tes yang dilakukan sang raja kepada Thor.
Dia menjelaskan bahwa tanduk yang dipakai untuk minuman itu telah dihubungkan ke lautan dengan menggunakan sihir, sehingga Thor tidak pernah berhasil habis meminumnya. Namun dari cerita inilah maka terciptanya pasang surut di dunia ini. Sang perawat yang tua dan lemah tidak memiliki hubungan sama sekali dengan sang raja, dia bukan siapapun selain masa lalu, makanya tidak ada siapapun, baik itu raja, yang paling kuat atau pun yang paling kaya bisa menaklukkan dirinya.
Namun yang paling mengagumkan dari semua tes adalah yang melibatkan kucing sang raja. Untuk tes ini sebenarnya tidak ada kucing, tapi adalah Jormundgandr, ular naga monster dari Midgard sendiri. Ketika Thor menyangka dia berusaha untuk mengangkat kaki-kaki dari kucing itu, sebenarnya dia mencoba untuk mengangkat kepala dan ekor Monster laut dari Midgard tersebut.
Ini adalah sebuah prestasi yang mengagumkan dari Utgardhaloki yang mampu untuk mematahkan kekuatan Thor, dan Thor sangat marah saat mengetahui dia telah diperdaya dan dia bermaksud untuk membunuh sang raja dengan palu saktinya, Mjolnir. Namun seusai Utgardhaloki bercerita, dia telah kabur dengan cepat. Bahkan sebenarnya dia tidak pernah menemani Thor hingga ke perbatasan, yang ada hanyalah ilusi bayangan dari sang raja dengan menggunakan sihirnya.
Beberapa tahun setelah pertemuan dengan Utgardhaloki, Thor bersama seorang raksasa bernama Hymir, yang merupakan kakek dari Tyr (dewa perang bangsa Viking), pergi memancing menaiki perahu Hymir. Mereka menggunakan kepala banteng sebagai umpan, dan tiba-tiba sesuatu makhluk yang mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa memakan umpan.
Thor pun paham bahwa didunia ini hanya ada satu makhluk yang mempunyai kekuatan yang teramat luar biasa, yakni Jormundgandr sang monster laut dari Midgard. Thor pun teringat bahwa makhluk ini telah mempermalukannya beberapa tahun yang lalu, dan Thor pun senang karena dia berpikir bahwa dia akan menyeret monster tersebut ke pantai. Namun apa yang Thor pikir tidak semudah kenyataanya, mereka pun bergulat dalam jangka waktu yang lama yang membuat Hymir mati ketakutan.
Akhirnya setelah sekian lama bertarung, Jormundgandr kelelahan, dan Thor pun melihat kesempatan untuk menuntaskan dendam lamanya. Makhluk tersebut muncul dari dalam lautan dengan kepalanya yang sangat besar dan mengerikan. Thor pun meraih palunya “Mjolnir” untuk memberikan pukulan mematikan ke kepala Jormundgandr, namun hanya beberapa saat sebelum Thor berhasil memukul kepala monster tersebut, Hymir menggagalkan upaya Thor, karena sang monster yang terlalu dekat dengan wajah Thor dan tanpa ragu-ragu Hymir mendorong Thor sedangkan makhluk tersebut segera kembali berenang kedasar laut. Thor hanya bisa marah kepada takdir karena dia telah gagal untuk membunuh Jormundgandr.
Di dalam dunia manusia sudah tidak terhitung berapa banyak periode masa yang telah dilalui, namun bagi Aesir ini hanya seperti sekedipan mata sejak dunia bermula hingga tibanya masa Ragnarok. Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu pertempuran antara dewa melawan raksasa, dewa melawan evil, manusia melawan raksasa, pertarungan antara Thor sang dewa petir pemimpin Aesir melawan Jormundgardr monster berwujud naga penguasa lautan.
Permukaan lautan dan gempa di kedalaman lautan yang disusul dengan gelombang besar melanda bumi pertanda sang naga menggeliat melepaskan dirinya untuk menantang Thor, satu-satunya manusia yang mampu menyaingi sang naga. Saat pertempuran terakhir dimulai bumi berguncang dan bergetar hebat akibat geliat serangan naga yang tak henti-hentinya kepada lawannya. Langit juga bergetar serasa terbakar akibat Thor mengirimkan petir dan kilat yang mematikan untuk membakar musuhnya yang mengerikan.
Langit pun bergetar kembali saat Thor mengeluarkan pekikan perangnya, Thor mengangkat Mjolnir tinggi diatas kepalanya lalu mengayunkan palu tersebut berputar-putar, langit diatasnya pun ikut berputar membentuk pusaran lalu dia memukulkan palunya tersebut kearah kepala sang monster yang menimbulkan suara bergemuruh yang memekakan, yang terdengar keseluruh penjuru dunia.
Sang monster dari Midgard ini terluka parah mengeluarkan lengkingan yang memekakan telinga oleh kemarahan dan rasa sakit sebelum akhirnya jatuh ke tanah. Thor akhirnya berhasil menaklukan monster terkuat dipertempuran terakhir yang menjadi musuh utama Aesir. Sayangnya, disaat bersamaan Jormundgard juga meraih kemenangan walaupun dia mati, dia harus membawa sang jagoan ikut bersamanya. Hanya beberapa detik setelah berhasil merubuhkan sang monster, Thor juga harus mati disamping lawannya, tercekik oleh bau busuk dan racun yang dihembuskan oleh nafas terakhir sang naga raksasa itu.
Thor sang dewa petir ini merupakan kisah dari sebuah legenda Ragnarok yang juga berkembang di bangsa Viking yang mendiami daerah Skandinavia dan diambil dari sebuah kisah buku peninggalan bangsa Viking bernama Poetic Eddas. Di ceritakan dewa Loki menghabiskan waktu 3 tahun bersama seorang raksasa wanita bernama Angrbody. Selama masa itu Angrbody melahirkan 3 orang anak, yakni seorang anak perempuan bernama Hel, lalu Volchonka Fenrisa (Fenrira) yang berwujud serigala raksasa dan seekor makhluk berwujud seperti naga yang diberi nama Yormundgad “Jormundgandr”.
Anak perempuan Angrbody yang bernama Hel, walaupun masih dalam usia sangat muda namun dia telah tumbuh dua kali lebih tinggi dari wujud ibunya yang seorang raksasa. Hel pada bagian tubuh sebelah kiri mulai dari wajah hingga bagian dadanya berwarna merah layaknya seperti daging mentah sedangkan bagian sebelah kanannya berwarna biru langit layaknya langit cerah dimalam hari, Hel/Hela adalah penyihir “sorceress”, ratu kematian dan ratu dunia underwold.
Yormundgad merupakan putri kedua dari Angrbody, walau memiliki bentuk seperti ular naga namun pertumbuhannya tidak cepat, boleh dikatakan terhenti namun dia memiliki kelebihan karena mulutnya memiliki racun “Sochilsya”, memiliki mata berwarna kehijauan berkilauan yang membuat dia kelihatan kejam dan buas. Namun diantara tiga bersaudara maka yang terkecil, Fenrir yang lebih buas dibandingkan kedua saudarinya.
Jormundgandr tumbuh menjadi sebuah makhluk mengerikan besarnya sangat tidak terkira dan tubuhnya dilapisi oleh sisik hitam seperti batubara dan kepalanya berbentuk naga, Akhirnya Odin memutuskan untuk mengurung makhluk ini dibawah lautan paling dalam sebelum terbentuknya Aesir “dewan, dewa-dewa perang dalam mythology Viking”. Begitu juga kedua saudaranya yang lain juga dipenjara oleh Odin.
Jormundgandr yang dipenjara dibawah laut akhirya malah tumbuh menjadi luar biasa besarnya dimana tubuhnya mengelilingi bumi sedangkan rahangnya mencengkram ekornya membuat bumi seperti dalam belitannya. Jormundgandr akan tetap terus berada di dasar lautan hingga tiba waktunya peperangan terakhir “Ragnarok” diceritakan bahwa ular naga raksasa ini akan lepas dan akan bertempur melawan jagoan dari Aesir yang paling kuat yakni Thor sang dewa petir. Namun jauh sebelum terjadinya peperangan Ragnarok ini, kedua musuh bebuyutan ini pernah bertemu dalam dua kejadian seperti yang diceritakan oleh bangsa Viking.
Kisah pertama menceritkan saat Thor mengunjungi Utgardhaloki, seorang raja raksasa dimana para raksasa adalah musuh lama Aesir. Utgardhaloki yang merupakan musuh lama Aesir berpikir bahwa ini adalah kesempatan yang tepat untuk mempermalukan Thor yang dikatakan memiliki kekuatan tak terkira. Utgardhaloki menantang Thor dalam sebuah kontes yang terdiri dari 3 tes dimana dia menganggap bahwa mustahil buat Thor atau dewa manapun untuk dapat lolos dari tes ini.
Sang raja raksasa yang terkenal jago dalam ilmu sihir dan ilusi ini berusaha untuk menyembunyikan yang sebenarnya dari apa yang dia pergunakan untuk tes yang harus dilakukan oleh Thor. Utgardhaloki berpikir bahwa ini adalah hal yang paling bagus untuk mempermalukan Thor, terlebih lagi apa yang dia ajukan sepertinya terlihat sepele.
Utgardhaloki meminta Thor untuk mengangkat kucing peliharaannya, Thor yang merasa terhina dan diremehkan karena tes pertama hanya disuruh mengangkat kucing berwarna hitam segera meraih kucing tersebut dan mencobanya untuk mengangkatnya dari tanah. Thor berusaha mati-matian untuk mengangkat kucing tersebut, namun 1 inchi pun dia tak berhasil mengangkat kucing itu, Utgardhaloki yang melihat kejadian itu tertawa terbahak-bahak.
Terbakar oleh emosi, Thor mengerahkan segenap kekuatannya yang terakhir untuk dapat mengangkat kucing hitam itu, dengan mengerahkan segenap tenaga tetap saja Thor tidak mampu mengangkat kucing tersebut, hanya beranjak tidak lebih 1 inchi dari tanah. Selanjutnya tes berikutnya semakin membuat Thor terhina, Thor terkenal karena kehebatannya dalam meminum. Namun dia gagal untuk menghabiskan isi minuman dalam sebuah tanduk dalam dua kali tegukan. Dan untuk tes yang ketiga, Thor kembali lagi harus menelan kekalahan, dimana dia kalah bertarung gulat melawan seorang perawat anak raja, seorang nenek tua yang rapuh.
Thor harus menelan malu dan penghinaan saat dia meninggalkan kerajaan Utgardhaloki keesokan harinya. Dia diantar oleh Utgardhaloki hingga sampai ke perbatasan kerajaan, hingga saat mereka telah berjalan jauh dari kerajaan dan supaya terhindar dari murka Thor, sang raja menerangkan hal sebenarnya dari serangkaian tes yang dilakukan sang raja kepada Thor.
Dia menjelaskan bahwa tanduk yang dipakai untuk minuman itu telah dihubungkan ke lautan dengan menggunakan sihir, sehingga Thor tidak pernah berhasil habis meminumnya. Namun dari cerita inilah maka terciptanya pasang surut di dunia ini. Sang perawat yang tua dan lemah tidak memiliki hubungan sama sekali dengan sang raja, dia bukan siapapun selain masa lalu, makanya tidak ada siapapun, baik itu raja, yang paling kuat atau pun yang paling kaya bisa menaklukkan dirinya.
Namun yang paling mengagumkan dari semua tes adalah yang melibatkan kucing sang raja. Untuk tes ini sebenarnya tidak ada kucing, tapi adalah Jormundgandr, ular naga monster dari Midgard sendiri. Ketika Thor menyangka dia berusaha untuk mengangkat kaki-kaki dari kucing itu, sebenarnya dia mencoba untuk mengangkat kepala dan ekor Monster laut dari Midgard tersebut.
Ini adalah sebuah prestasi yang mengagumkan dari Utgardhaloki yang mampu untuk mematahkan kekuatan Thor, dan Thor sangat marah saat mengetahui dia telah diperdaya dan dia bermaksud untuk membunuh sang raja dengan palu saktinya, Mjolnir. Namun seusai Utgardhaloki bercerita, dia telah kabur dengan cepat. Bahkan sebenarnya dia tidak pernah menemani Thor hingga ke perbatasan, yang ada hanyalah ilusi bayangan dari sang raja dengan menggunakan sihirnya.
Beberapa tahun setelah pertemuan dengan Utgardhaloki, Thor bersama seorang raksasa bernama Hymir, yang merupakan kakek dari Tyr (dewa perang bangsa Viking), pergi memancing menaiki perahu Hymir. Mereka menggunakan kepala banteng sebagai umpan, dan tiba-tiba sesuatu makhluk yang mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa memakan umpan.
Thor pun paham bahwa didunia ini hanya ada satu makhluk yang mempunyai kekuatan yang teramat luar biasa, yakni Jormundgandr sang monster laut dari Midgard. Thor pun teringat bahwa makhluk ini telah mempermalukannya beberapa tahun yang lalu, dan Thor pun senang karena dia berpikir bahwa dia akan menyeret monster tersebut ke pantai. Namun apa yang Thor pikir tidak semudah kenyataanya, mereka pun bergulat dalam jangka waktu yang lama yang membuat Hymir mati ketakutan.
Akhirnya setelah sekian lama bertarung, Jormundgandr kelelahan, dan Thor pun melihat kesempatan untuk menuntaskan dendam lamanya. Makhluk tersebut muncul dari dalam lautan dengan kepalanya yang sangat besar dan mengerikan. Thor pun meraih palunya “Mjolnir” untuk memberikan pukulan mematikan ke kepala Jormundgandr, namun hanya beberapa saat sebelum Thor berhasil memukul kepala monster tersebut, Hymir menggagalkan upaya Thor, karena sang monster yang terlalu dekat dengan wajah Thor dan tanpa ragu-ragu Hymir mendorong Thor sedangkan makhluk tersebut segera kembali berenang kedasar laut. Thor hanya bisa marah kepada takdir karena dia telah gagal untuk membunuh Jormundgandr.
Di dalam dunia manusia sudah tidak terhitung berapa banyak periode masa yang telah dilalui, namun bagi Aesir ini hanya seperti sekedipan mata sejak dunia bermula hingga tibanya masa Ragnarok. Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu pertempuran antara dewa melawan raksasa, dewa melawan evil, manusia melawan raksasa, pertarungan antara Thor sang dewa petir pemimpin Aesir melawan Jormundgardr monster berwujud naga penguasa lautan.
Permukaan lautan dan gempa di kedalaman lautan yang disusul dengan gelombang besar melanda bumi pertanda sang naga menggeliat melepaskan dirinya untuk menantang Thor, satu-satunya manusia yang mampu menyaingi sang naga. Saat pertempuran terakhir dimulai bumi berguncang dan bergetar hebat akibat geliat serangan naga yang tak henti-hentinya kepada lawannya. Langit juga bergetar serasa terbakar akibat Thor mengirimkan petir dan kilat yang mematikan untuk membakar musuhnya yang mengerikan.
Langit pun bergetar kembali saat Thor mengeluarkan pekikan perangnya, Thor mengangkat Mjolnir tinggi diatas kepalanya lalu mengayunkan palu tersebut berputar-putar, langit diatasnya pun ikut berputar membentuk pusaran lalu dia memukulkan palunya tersebut kearah kepala sang monster yang menimbulkan suara bergemuruh yang memekakan, yang terdengar keseluruh penjuru dunia.
Sang monster dari Midgard ini terluka parah mengeluarkan lengkingan yang memekakan telinga oleh kemarahan dan rasa sakit sebelum akhirnya jatuh ke tanah. Thor akhirnya berhasil menaklukan monster terkuat dipertempuran terakhir yang menjadi musuh utama Aesir. Sayangnya, disaat bersamaan Jormundgard juga meraih kemenangan walaupun dia mati, dia harus membawa sang jagoan ikut bersamanya. Hanya beberapa detik setelah berhasil merubuhkan sang monster, Thor juga harus mati disamping lawannya, tercekik oleh bau busuk dan racun yang dihembuskan oleh nafas terakhir sang naga raksasa itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar