Disney akhirnya telah merilis layanan video streaming, Disney Plus, pada 12 November lalu. Kehadiran layanan ini pun disambut dengan positif dari para pengguna.
Disney telah mengumumkan bahwa sudah ada lebih dari 10 juta pengguna akun yang mendaftar layanan tersebut. Hal ini diumumkan Disney setelah satu hari peluncurannya.
Namun, peluncuran Disney Plus pun mendapatkan beberapa masalah teknis, sehingga sejumlah pengguna tidak bisa terkoneksi dengan layanan tersebut. Walaupun begitu, masalah tersebut tidak menghentikan para konsumen untuk membanjiri laman pendaftarannya.
Disney Plus juga menerapkan biaya berlangganan bulanan USD 6,99 atau 69,99 pertahun. Lebih murah dari para pesaingnya seperti Netflix yang menerapkan biaya USD 12,99 untuk paket HD standar.
Disney Plus menawarkan tujuh hari pertama secara gratis, sehingga ada kemungkinan tidak semua yang sudah mendaftar akan bersedia membayar untuk layanan tersebut.
Pihak dari Disney pun belum memberikan penjelasan yang lanjut mengenai 10 juta dari pendaftar tersebut, apakah itu sudah termasuk angka dari pre-sales atau belum.
Kehadiran di Berbagai Negara
Operator Verizon juga menawarkan gratis layanan Disney Plus selama satu tahun kepada para pelanggannya. Ini mungkin sebagai strategi untuk mendongkrak jumlah pelanggan Disney Plus.
Saat ini, Disney Plus masih belum merilisnya di banyak negara luar Amerika Serikat, Kanada dan Belanda. Layanan ini pun baru akan beroperasi di Australia dan Selandia Baru pada 19 November mendatang. Lebih banyak negara mungkin akan bisa mencoba Disney Plus dalam beberapa bulan ke depan.
Disney Plus pun sejauh ini dinilai telah mendapatkan respons yang baik dari pasar dan berpeluang menjadi kompetitor kuat dari Netflix. Sebelumnya, Netflix pun telah memiliki lebih dari 60 juta pengguna pelanggan berbayar domestik pada kuartal III 2019 dan lebih dari 97 juta pelanggan berbayar internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar